banyuwangi festival |
Tak hanya itu, dalam event ini ribuan kopi
akan disuguhkan di setiap rumah yang lokasinya di sepanjang jalan utama
Desa Kemiren. Untuk melengkapi suasana, pada saat event berlangsung juga
akan disuguhkan jajanan khas Kemiren di pelataran rumah bagi siapapun
tamu yang hadir.
Di festival itu ditampilkan tiga barista cilik. Salah satunya Shavira
Putri Windiarti yang malam itu terlihat terampil menyeduh kopi. Gadis
berusia 10 tahun itu, dengan hati-hati mengukur takaran bubuk kopinya.
"Kopinya 40 mg, nanti airnya banding sepuluh," katanya sembari melakukan proses pure over.
Putri, sapaan gadis yang masih kelas 6 SDN 1 Mojopanggung itu, kemudian menuangkan air panas ke bubuk kopi yang telah disiapkan di atas alat penyaring kopi, Chimex. Air panasnya disiapkan oleh Muhammad Ridlo Fadil Banan (10), barista cilik lainnya.
"Suhu airnya harus 92 derajat," ucap Fadil, bocah yang masih kelas 4 SDN 1 Mojopanggung Giri itu, seraya menunjukkan suhu air pada papan temperatur di kompor elektroniknya.
"Kopinya 40 mg, nanti airnya banding sepuluh," katanya sembari melakukan proses pure over.
Putri, sapaan gadis yang masih kelas 6 SDN 1 Mojopanggung itu, kemudian menuangkan air panas ke bubuk kopi yang telah disiapkan di atas alat penyaring kopi, Chimex. Air panasnya disiapkan oleh Muhammad Ridlo Fadil Banan (10), barista cilik lainnya.
"Suhu airnya harus 92 derajat," ucap Fadil, bocah yang masih kelas 4 SDN 1 Mojopanggung Giri itu, seraya menunjukkan suhu air pada papan temperatur di kompor elektroniknya.
banyuwangi festival |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar